Selasa, 18 November 2014

TUGAS AL-QUR'AN



BAB I
PENDAHULUAN
Satu di antara sekian banyak kaedah interpretasi terhadap nash al-Qur'an adalah al-'ibrah bi umum al-lafdhi la bi khusus al-sabab -memahami  nash-nash al-Qur'an dengan berpegang pada keumuman lafadz bukan kekhususan sebab turunnya ayat.
 Kaedah ini identik dengan teknik analisis induktif-deduktif yang selanjutnya dapat dikenal dengan istilah generalistik maupun nilai rata-rata, mean, median atau modus dalam dunia statistik. Pengambilan keputusan ini terkadang hanya didasarkan pada pengambilan sample, contoh kecil dari sebagian sasaran yang menjadi objek kajian.
Kaedah ini sudah barang tentu selain mengandung banyak keunggulan juga sarat dengan berbagai kekurangan. Keunggulan kaedah ini memang segera dapat dipahami secara cepat dari berbagai permasalahan yang sedang berkembang. Namun tidak jarang teknik analisis demikian juga sering mengabaikan persoalan-persoalan yang sifatnya sangat spesifik, baik keberadaannya terletak posisi ekstrim kanan maupun ekstrim kiri. Analisis ini sering mengabaikan kelompok-kelompok minoritas dari kalangan bawah maupun minoritas dari kalangan atas. Kalangan minoritas terkadang jarang dan bahkan tidak pernah mendapat perhatian khusus sesuai dengan kapasitas yang bersangkutan.

Kelemahan dari beberapa penerapan kaedah tersebut, mengundang perhatian untuk mencermati persoalan-persoalan yang lebih spesifik, dengan memberlakukan kebalikan dari kaedah di atas melalui ungkapan: al-ibrah bi khusus al-sabab la bi umum al-lafdzi -memahami ayat-ayat al-Qur'an dengan berpegang pada sebab turunnya ayat al-Qur'an dan bukan pada keumuman lafadhnya.





DAFTAR PUSTAKA


Manna Khalil al-Qattan, mabahis fi ‘Ulumul Qur’an,Bogor: PT. Pustaka Litera Antar Nusa, 1412.
Didin Saefuddin Buchori, Pedoman Memahami Kandungan Al-Qur’an.
http://ibnusabil.blogspot.com/feeds/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar