Istilah open source sendiri baru dipopulerkan tahun
1998, sejarah peranti lunak open source sendiri bisa ditarik jauh ke belakang
semenjak kultur hacker berkembang di laboratorium-laboratorium komputer di
universitas-universitas Amerika seperti Stanford, Berkeley, Carnegie Mellon,
and MIT pada tahun 1960-an dan 1970-an.
Awalnya tumbuh dari suatu komunitas pemrogram yang
berjumlah kecil namun sangat erat dimana mereka biasa bertukar kode program,
dan tiap orang bisa memodifikasi program yang dibuat orang lain sesuai dengan
kepentingannya. Hasil modifikasinya juga mereka sebarkan ke komunitas tersebut.
Perkembangan di atas antara lain dipelopori oleh
Richard Stallman dan kawan-kawannya yang mengembangkan banyak aplikasi di
komputer DEC PDP-10. Awal tahun 1980-an komunitas hacker di MIT dan
universitas-universitas lain tersebut bubar karena DEC menghentikan PDP-10.
Akibatnya banyak aplikasi yang dikembangkan di PDP-10 banyak jadi kadaluarsa.
Pengganti PDP-10, seperti VAX dan 68020, memiliki sistem operasi sendiri, dan
tidak ada satupun piranti lunak bebas. Pengguna harus menanda-tangani
nondisclosure agreement untuk bisa mendapatkan aplikasi yang bisa dijalankan di
sistem-sistem operasi ini.